“ MenCintai yang di Cintai oleh yang terCinta sebagian dari menCintai yang terCinta ”. dari kalimat pembuka diatas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa cinta itu berarti kaasih saying. Sedangkan cinta menurut arti yang lebih luas adalah perasaan jiwa seseorang dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut dan kasih sayang. Karena cinta itu adalah fitrah manusia yang murni, yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupannya.
Secara umum cinta itu bisa diklasifikasikan berdasarkan level tingkatan cinta yaitu cinta dengan level tertinggi, cinta dengan level menengah dan cinta dengan level terendah. Cinta dengan tingkatan level tertingi adalah cinta manusia kepada tuhannya dan agamanya.
Cinta dengan tingkatan level menengah adalah cinta manusia kepada orang tuanya, cinta manusia kepada anaknya, cinta manusia kepada pasangannya dalam kehidupan, cinta manusia kepada saudaranya. Cinta ini muncul dari perasaan seseorang yang terikat hubungan dengan orang yang dicintainya dengan ikatan akidah (keyakinan), keluarga, kekerabatan atau persahabatan.
Sedangkan cinta dengan tingkata level terendah adalah cinta manusia terhadap harta dan benda yang dimiliki. Ini merupakan cinta yang buruk dan merusak rasa kemanusian seseorang, karena secara tidak langsung manusia akan diperbudak oleh harta dan benda yang dimiliki dan lebih mengutamakan cintanya terhadap sang pencipta. Tentu cinta yang demikian dilarang oleh setiap ajaran agama.
Dengan tingkatan level cinta diatas kita dapat mengetahui cinta yang mana yang terbaik akan kita lakukan. Jangan sampai kita mendahulukan cinta dengan tingkatan level terendah daripada cinta dengan tingkatan level menengah atau bahkan cinta dengan cinta tingkatan level tertinggi. Sesungguhnya cinta terhadap tuhan lah yang terbaik bagi setiap manusia apapun agamanya yang dianut.
Sumber referensi : Novi hadian dan tim ilna, super mentoring senior