Manusia dalam kehidupan sehari-hari pasti tidak akan lepas dari kegiatan membaca dan menulis. Karena dengan membaca kita akan pandai menulis, dengan membaca manusia akan mendapat tambahan wawasan, dengan membaca manusia akan dapat tambahan ilmu, yang merupakan bekal dalam menghadapi kehidupan. Dan dengan menulis manusia akan mengekspresikan pikiran yang di miliki, dengan menulis manusia akan mengekspresikan apa yang telah dia baca, dengan menulis manusia akan melatih ingatan dan kemampuan dalam berkomunikasi khususnya dalam merangkai kata dan kalimat. Oleh sebab itu erat hubungannya antara membaca dan menulis. Karena orang yang banyak menulis pasti banyak membaca. Dia tidak akan bisa menulis kalau tidak pernah membaca. Dan kemampuan seorang penulis di dasari oleh seberapa banyak dia telah membaca.
Seorang yang besar atau tokoh-tokoh dunia pasti merupakan seorang pembaca yang gila atau hebat. Karena beliau itu mampu membaca di batas kewajaran orang lain. Contoh tokoh pembaca yang gila di Indonesia adalah bung Karno, bung Hatta, Buya Hamka, jendral sudirman, dll. Akan tetapi tokoh manusia yang pertamakali diperintahkan untuk membaca adalah nabi Muhammad SAW melalui wahyu yang disampaikan malaikat jibril dari ALLAH SWT dengan ayat peratama yang diturunkan di alquran adalah surat al-alq yang isi kandungannya adalah membaca dan menulis adalah kunci ilmu.
Dan membaca itu juga mempunyai manfaatnya sendiri yaitu dengan banyak membaca menghindarkan seseorang dari penyakit pikun/ pelupa pada orang itu sendiri di hari tuanya nanti. Membaca juga akan membuat ilmu seseorang bertambah tentu akan berguna bagi kerjaan yang nanti di jalankan Dan jika sukses berarti membaca juga bisa membuat orang kaya tentunya, baik kaya ilmu, kaya wawasan, ataupun kaya harta. Dengan semakin banyaknya ilmu, wawasan, da harta seseorang maka akan semakin tinggi kedudukan derajat seseorang dimata orang lain.
Oleh sebab itu kita sebagai manusia haruslah rajin –rajin membaca Dan menulis. Jadikan sifat membaca dan menulis sebagai kebutuhan sehari-hari seperti makan dan minum. Jangan sampai kita menjadi bodoh karena tidak suka membaca dan menulis. Sesungguhnya. Kebodohan itu dekat dengan kemiskinan dan kemiskinan dekat dengan kriminalitas dan kekafiran seseorang terhadap tuhannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar