A.
Pengertian Pernalaran
Pernalaran adalah suatu
proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan data atau fakta yang ada
sehingga sampai pada suatu simpulan(E.Zaenal Arifin dan S.Amran Tasai.2009.Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi.Jakarta:Akademika Pressindo.hlm.139.). Dari proses berpikir yang berlatar
belakang dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah
konsep dan pengertian.
Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.
Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.
B.
Metode dalam Pernalaran
Ada dua jenis metode
dalam Penalaran yaitu induktif dan deduktif.
1.
Metode induktif
Metode berpikir
induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari
hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki
berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk
dari metode berpikir induktif. Contoh:
Jika ada udara,
manusia akan hidupJika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara,
tumbuhan akan hidup.
Penalarannya :
Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.
2.
Metode deduktif
Metode berpikir
deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih
dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh:
Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah
kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang
menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status
sosial.
Daftar
pustaka :
|
E.Zaenal Arifin dan S.Amran Tasai.2009.Cermat Berbahasa Indonesia Untuk
Perguruan Tinggi.Jakarta:Akademika Pressindo.
Url : http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar